Pada kesempatan kali ini, saya akan memberitahukan ilmu geografi yang pernah saya pelajari di sekolah. dari pada hanya disimpan saja, lebih baik bila kita membagi ilmu yang kita punya. Kali ini ttentang TEORI LAHIRNYA TATA SURYA.
I. LAHIRNYA TATA SURYA
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet)
lainnya.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak
4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di
angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya
Ada beberapa teori terbentuknya tata surya, secara umum terdapat lima golongan
teori yang mengemukakan pendapat tentang terbentuknya tata surya
1. TEORI KABUT
Teori Kabut
disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel
Kart dan Simon de Laplace.Menurut teori ini mula-mula ada sebuah
nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat
sehingga mulai menyusut.Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian
tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram.Cakram
berotasi lebih cepat sehinggabagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk
gelang-gelang bahan.Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet
yang berevolusi mengitari Matahari.
2. TEORI AWAN DEBU ( PROTO PLANET )
Teori ini
dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan
oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto
planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas
dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan
menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi
pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal
bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat
mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan
cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah
menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet
dan satelit.
3. TEORI PLANETESIMAL
Teori
Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R
Moulton.Menurut teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu
dari bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika bintang berpapasan
dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang dekat, tarikan
gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa)
tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu
sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil
atau planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit
mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar
menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.
4. TEORI PASANG SURUT
Teori
Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon
menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat
bertumbukan dengan sebuah komet. Teori pasang surut yang disampaikan Buffon
kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold
Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek
pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas
panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan
mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
5. TEORI BINTANG KEMBAR
Menurut Teori
Bintang Kembar,dahulu Matahari merupakan bintang kembar kemudian
bintang kembarannya meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya gravitasi bintang
yang tidak meledak(Matahari),maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari
bintang tersebut dan menjadi planet-planet.
II. ANGGOTA TATA SURYA
Tata surya
beranggotakan matahari, planet, satelit, komet, meteorid, dan asteroid.
Matahari
Matahari
terbentuk dari penggabungan awan gas yang terdapat di ruang angkasa. Awan gas
saling menarik membentuk bola gas dengan adanya gravitasi. Pada saat inilah
terjadi reaksi di pusat bola gas, yaitu reaksi fusi (penggabungan) empat inti
atom hidrogen menjadi helium dan energi. Dalam proses penggabungan ini terjadi
pelepasan energi potensial gravitasi dan diubah menjadi energi termal (panas).
Jadi selama hidrogen masih ada bintang tetap akan bersinar. Diameter matahari
±1,4 juta km dan massanya 1,99 x 1020 kg atau 333.000x massa bumi. Gravitasi
matahari itu sebesar 28 kali lebih kuat dari pada gravitasi bumi. Karena gaya gravitasi yang besar
inilah matahari mampu menyatukan planet-planet, asteroid, komet, dan
materi-materi antar planet menjadi satu kesatun sehingga matahari menjadi pusat
tata surya. Suhu dipusat matahari mencapai 14.000.0000C dan dipermukaan
±6.0000C
Bagian-bagian matahari :
Bagian-bagian matahari :
a. Bagian dalam matahari
Bagian dalam terdiri dari 3 bagian utama yaitu inti, zona radiatif, dan zone konveksi. Inti matahari merupakan pusat dan berdiameter ±500.000 km dengan suhu 14juta0C. Aliran energi yang dihasilkan oleh inti matahari tersebut mengalir dengan dua cara yaitu secara radiasi atau pancaran melalui zone radiatif, dan secara konveksi melalui zone konveksi.
Bagian dalam terdiri dari 3 bagian utama yaitu inti, zona radiatif, dan zone konveksi. Inti matahari merupakan pusat dan berdiameter ±500.000 km dengan suhu 14juta0C. Aliran energi yang dihasilkan oleh inti matahari tersebut mengalir dengan dua cara yaitu secara radiasi atau pancaran melalui zone radiatif, dan secara konveksi melalui zone konveksi.
b. Bagian permukaan matahari
Bagian permukaan matahari tampak seperti bola putih yang berpijar disebut cakram matahari atau fotosfer. Bagian ini tebalnya 320 km dan suhunya ±8.0000C. Fotosfer ini ternyata bukanlah bola cahaya yang sempurna. Di bagian ini terdapat noda-noda hitam tak beraturan yang disebut noda matahari (sunspot). Noda matahari suhunya lebih rendah dari daerah sekitarnya, yaitu ±4.0000C. Noda matahari terdiri dari 2 bagian, yaitu daerah gelap yang disebut umbra (bayang-bayang) dan daerah lebih terang disebut penumbra atau hampir bayang-bayang. Pada noda matahari terdapat kolom gas yang menjulang dan melengkung yang disebut prominance serta adanya letupan surya (flare). Selain noda matahari, dipermukaan matahari terdapat daerah cerah tak beraturan yang disebut fakula (obor kecil) dan sebuah jaringan halus yang disebut granulasi fotosfer, bentuknya seperti butir-butir padi yang cerah dan dipisahkan oleh batas-batas yang gelap.
c. Atmosfer matahari
Atmosfer matahari sebagian besar terdiri atas hidrogen. Atmosfer matahari tersusun atas dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Di lapisan bawah terdapat kromosfer atau bola warna, dan di lapisan atas terdapat korona atau mahkota. Kromosfer dan korona dapat dilihat pada saat gerhana matahari total dengan menggunakan kronograf. Suhu kromosfer di bagian bawah kurang dari 5.0000C. Makin keatas, suhunya dapat mencapai 10.0000C bahkan sampai 100.0000C di bagian paling atas. Adapun suhu korona jauh lebih tinggi dari suhu kromosfer, yaitu mencapai 2.000.0000C. dalam aktivitasnya korona secara terus-menerus meluas ke angkasa dalam bentuk angin matahari (solarwind) dan bisa mencapai orbit bumi. Adapun aktivitas yang terjadi pada kromosfer adalah pancaran gas atau filamen gas yang disebut spikula. Selain itu, pada aktivitas kromosfer ini terjadi letusan berupa pita-pita yang sangat panas dan panjang sampai beratus-ratus km memasuki daerah korona yang disebut protuberans.
Bagian permukaan matahari tampak seperti bola putih yang berpijar disebut cakram matahari atau fotosfer. Bagian ini tebalnya 320 km dan suhunya ±8.0000C. Fotosfer ini ternyata bukanlah bola cahaya yang sempurna. Di bagian ini terdapat noda-noda hitam tak beraturan yang disebut noda matahari (sunspot). Noda matahari suhunya lebih rendah dari daerah sekitarnya, yaitu ±4.0000C. Noda matahari terdiri dari 2 bagian, yaitu daerah gelap yang disebut umbra (bayang-bayang) dan daerah lebih terang disebut penumbra atau hampir bayang-bayang. Pada noda matahari terdapat kolom gas yang menjulang dan melengkung yang disebut prominance serta adanya letupan surya (flare). Selain noda matahari, dipermukaan matahari terdapat daerah cerah tak beraturan yang disebut fakula (obor kecil) dan sebuah jaringan halus yang disebut granulasi fotosfer, bentuknya seperti butir-butir padi yang cerah dan dipisahkan oleh batas-batas yang gelap.
c. Atmosfer matahari
Atmosfer matahari sebagian besar terdiri atas hidrogen. Atmosfer matahari tersusun atas dua lapisan, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Di lapisan bawah terdapat kromosfer atau bola warna, dan di lapisan atas terdapat korona atau mahkota. Kromosfer dan korona dapat dilihat pada saat gerhana matahari total dengan menggunakan kronograf. Suhu kromosfer di bagian bawah kurang dari 5.0000C. Makin keatas, suhunya dapat mencapai 10.0000C bahkan sampai 100.0000C di bagian paling atas. Adapun suhu korona jauh lebih tinggi dari suhu kromosfer, yaitu mencapai 2.000.0000C. dalam aktivitasnya korona secara terus-menerus meluas ke angkasa dalam bentuk angin matahari (solarwind) dan bisa mencapai orbit bumi. Adapun aktivitas yang terjadi pada kromosfer adalah pancaran gas atau filamen gas yang disebut spikula. Selain itu, pada aktivitas kromosfer ini terjadi letusan berupa pita-pita yang sangat panas dan panjang sampai beratus-ratus km memasuki daerah korona yang disebut protuberans.
Pergerakan Matahari :
a. Rotasi : Matahari berputar mengelilingi sumbunya lamanya
25¼ hari.
b. Bergerak diantara gugusan-gugusan bintang : selain
berputar mengelilingi sumbunya matahari juga bergerak pula di antara
gugusan-gugusan bintang dengan kecepatan 20 km/detik. Pergerakan itu menuju
titik yang dinamai Apex. Karena disamping pergerakannya menuju apex, matahari
juga diedari pula oleh bumi, maka terjadilah jalan peredaran bumi terhadap
bintang-bintang, yang berbentuk spiral.
Planet
Planet memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
- mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
- mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
- tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
- telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
- Berdiameter lebih dari 800 km
Saat
ini kita mengenal 8 planet yang mengelilingi matahari yaitu merkurius, venus, bumi,
mars, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.
Planet diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Berdasarkan kedudukannya terhadap bumi
a. Inferior, adalah planet yang terletak di antar orbit matahari dan bumi, yaitu Merkurius dan Venus
b. Superior, adalah planet yang terletak di luar orbit bumi, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto
1. Berdasarkan kedudukannya terhadap bumi
a. Inferior, adalah planet yang terletak di antar orbit matahari dan bumi, yaitu Merkurius dan Venus
b. Superior, adalah planet yang terletak di luar orbit bumi, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto
2. Berdasarkan kedudukannya terhadap asteroid
a. Planet dalam (Iner planet), planet yang terletak diantara matahari dan asteroid, yaitu: Merkurius, Venus, Bumi,dan Mars
b. Planet luar (Outer planet), planet yang terletak di luar asteroid, yaitu: yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto.
a. Planet dalam (Iner planet), planet yang terletak diantara matahari dan asteroid, yaitu: Merkurius, Venus, Bumi,dan Mars
b. Planet luar (Outer planet), planet yang terletak di luar asteroid, yaitu: yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto.
3. Berdasarkan sifat dan ukurannya
a. Planet kebumian (terestrial) adalah merkurius, venus, bumi dan pluto
b. Planet jovian (planet raksasa) adalah, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.
a. Planet kebumian (terestrial) adalah merkurius, venus, bumi dan pluto
b. Planet jovian (planet raksasa) adalah, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.
Komet
Komet adalah bintang berekor termasuk
dalam susunan matahari. Komet juga bergerak mengedari matahari seperti
planet-planet lainnya. Planet-planet senantiasa beredar didekat ekleptika saja,
tetapi komet tidak demikian, dia bergerak dari sembarang tempat di bola langit
menuju dan mengelilingi matahari.sebuah komet dapat di bagi atas dua bagian
yaitu bagian kepala dan bagian ekor. Cahaya komet adalah cahaya yang berasal dari
matahari, arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Di dalam katalog lintasan
komet yang dipublikasikan oleh parker (1961) memuat 566 nama komet. Jumlah
komet tersebut ditambah 12 yang ditemukan pada 1962-1964. adapun nama-nama
komet disesuaikan dengan nama penemunya. Misalnya, komet yang ditemukan oleh
Edmund Halley pada 240 SM diberi nama komet Halley. Komet ini merupakan komet
paling terang dan paling dikenal sampai saat ini. Komet Halley akan terlihat
setiap 76 tahun sekali.
Meteor
Meteoroid merupakan benda ruang angkasa
yang jumlahnya banyak dengan ukuran kecil dan padat yang bertebaran tak
beraturan di ruang antar planet. Meteoroid ini dapat jatuh ke bumi karena
pengaruh gravitasi, namun untuk mencapai permukaan bumi meteoroid akan bergesekan
dengan atmosfer bumi dengan kecepatan 60-70 km/detik. Akibatnya suhu akan naik
dan terjadi pijaran, pijaran cahaya inilah yang disebut meteor. Meteoroid yang
bergesekan dengan atmosfer ada yang masih tersisa dan dapat mencapai bumi. Sisa
meteoroid yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Meteoroid ada 3 yaitu
meteoroid batuan, meteoroid besi, dan meteoroid batuan/besi.
Asteroid
Asteroid adalah planet kecil (planetoid)
yang terletak diantara orbit mars dan yupiter. Jumlah asteroid diduga lebih
dari 100.000 buah dan ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil. Asteroid
yang besar berbentuk seperti bulat telur sedangkan asteroid yang kecil
berbentuk tidak beraturan. Berdasarkan karakteristik mineralnya asteroid
dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok C dengan permukaan berwarna sangat
gelap (tersusun dari mineral karbon), dan kelompok S permukaannya berwarna
kemerahan karena mengandung piroksen, olovin, silikat dan bercampur besi.
Contoh macam asteroid seperti Hidalgo
dengan diameter 34,9 km, mempunyai titik orbit terjauh dari matahari yaitu di
sekitar orbit saturnus. Ada
juga asteroid dengan nama Hermes dengan diameter 1,5 km orbitnya mendekati
orbit bumi bahkan lebih dekat daripada bulan. Adapun yang mengorbit dekat
matahari seperti Icarus dan Apollo.
Satelit
Satelit adalah
benda angkasa yang mengelilingi sebuah planet akibat gaya tarik planet tersebut. Bersama dengan
planet yang dikelilinginya, satelit juga mengelilingi matahari. Satelit tidak
memancarkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang berasal dari
matahari. Contoh satelit bisa kita lihat yakni Bulan. Bulan merupakan satelit
dari bumi.
Data Jumlah satelit yang dimiliki oleh sembilan planet di tata surya.
Planet Jumlah Satelit
Merkurius -
Venus -
Bumi 1
Mars 2
Yupiter 16
Saturnus 19
Uranus 5
Neptunus 2
Pluto 1
Data Jumlah satelit yang dimiliki oleh sembilan planet di tata surya.
Planet Jumlah Satelit
Merkurius -
Venus -
Bumi 1
Mars 2
Yupiter 16
Saturnus 19
Uranus 5
Neptunus 2
Pluto 1
III. KEDUDUKAN BUMI DALAM TATA SURYA
Kedudukan bumi sebagai anggota tata surya
merupakan salah satu planet yang mengelilingi matahari. Bumi dalam mengelilingi
matahari tersebut dinamakan berevolusi dengan waktu yang diperlukan adalah 365
hari 6 jam 9,54 detik (1 tahun). Lintasan orbit bumi terhadap matahari
berbentuk elips dengan jarak rata-rata ±149.500.000 km. Namun, karena lintasan
orbit berbentuk elips, jarak antara bumi dan matahari selalu berubah. Perubahan
jarak itu terjadi pada saat bumi berada pada titik terdekat (perihelium) dan di
titi terjauh (aphelium) dari matahari. Selisih jarak antar titik terdekat dan
terjauh adalah 5.000.000km.
Selain berputar mengelilingi matahari bumi
juga melakukan rotasi atau beputar pada porosnya. Pada saat berotasi, keadaan
sumbu tidak tetap, melainkan melakukan presisi untuk mengimbangi gaya gravitasi. Presisi
bumi ini disebabkan karena bumi tidak bulat seperti bola melainkan pepat, sumbu
bumi yang miring sebesar 66,50 serta gravitasi bulan dan matahari. Presisi
dilakukan bumi terutama untuk melawan gaya
gravitasi bumi dan matahari yang cenderung menjatuhkan bumi ke bidang orbit
bumi.
Bumi juga diselimuti oleh campuran gas yang disebut atmosfer (udara). Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di muka bumi sebab gas yang terdapat pada atmosfer terutama nitrogen 78% dan oksigen 21% dibutuhkan dalam kehidupan di muka bumi. Rotasi bumi dengan arah dari barat ke timur sebesar 3600 selama 23 jam 56 menit dan 4 detik (1 hari) atau setiap 150 ditempuh dalam waktu 1 jam sehingga 1 derajat bujur memiliki lama waktu 4 menit. Berdasarkan kesepakatan Internasional Greenwich ditetapkan sebagai kota yang dilalui oleh garis bujur 00 dan menjadi pangkal pembagian waktu secara Internasional.
Bumi juga diselimuti oleh campuran gas yang disebut atmosfer (udara). Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di muka bumi sebab gas yang terdapat pada atmosfer terutama nitrogen 78% dan oksigen 21% dibutuhkan dalam kehidupan di muka bumi. Rotasi bumi dengan arah dari barat ke timur sebesar 3600 selama 23 jam 56 menit dan 4 detik (1 hari) atau setiap 150 ditempuh dalam waktu 1 jam sehingga 1 derajat bujur memiliki lama waktu 4 menit. Berdasarkan kesepakatan Internasional Greenwich ditetapkan sebagai kota yang dilalui oleh garis bujur 00 dan menjadi pangkal pembagian waktu secara Internasional.
Akibat rotasi bumi adalah terjadinya
pergantian siang dan malam, menyebabkan juga gerakan semu harian benda-benda
langit. Gerakan semu tersebut adalah adanya kesan seolah-olah benda-benda
langit bergerak dari timur ke barat. Akibat berikutnya adalah adanya perbedaan
waktu antar tempat di muka bumi.
Akibat revolusi bumi adalah terjadinya gerakan semu matahari, dimana matahari seolah-olah tepat berada di khatulistiwa pada tanggal 21 maret selanjutnya 3 bulan berikutnya bergerak ke utara hingga mencapai 23,50LU pada tanggal 21 juni. Setelah 21 juni selama 3 bulan berikutnya matahari mulai bergerak ke selatan hingga mencapai khatulistiwa lagi pada tanggal 23 september. 3 bulan berikutnya mstshsri bergerak keselatan hingga mencapai 23,50LS pada tanggal 22 desember. Setelah 22 desember selama 3 bulan matahari kembali bergerak ke arah utara menuju khatulistiwa pada tanggal 21 maret. Akibat kedua dari revolusi adalah pergantian musim. Pergantian musim ini berkaitan dengan gerak semu matahari setiap 3 bulan seperti yang telah dijelaskan di atas. Contoh pada tanggal 21 juni matahari berada dibalik utara dan posisi kutub utara bumi menghadap matahari oleh karena itu, pada posisi ini dibelahan bumi utara sedang terjadi musim panas sedangkan pada belahan bumi selatan terjadi musim dingin
Akibat revolusi bumi adalah terjadinya gerakan semu matahari, dimana matahari seolah-olah tepat berada di khatulistiwa pada tanggal 21 maret selanjutnya 3 bulan berikutnya bergerak ke utara hingga mencapai 23,50LU pada tanggal 21 juni. Setelah 21 juni selama 3 bulan berikutnya matahari mulai bergerak ke selatan hingga mencapai khatulistiwa lagi pada tanggal 23 september. 3 bulan berikutnya mstshsri bergerak keselatan hingga mencapai 23,50LS pada tanggal 22 desember. Setelah 22 desember selama 3 bulan matahari kembali bergerak ke arah utara menuju khatulistiwa pada tanggal 21 maret. Akibat kedua dari revolusi adalah pergantian musim. Pergantian musim ini berkaitan dengan gerak semu matahari setiap 3 bulan seperti yang telah dijelaskan di atas. Contoh pada tanggal 21 juni matahari berada dibalik utara dan posisi kutub utara bumi menghadap matahari oleh karena itu, pada posisi ini dibelahan bumi utara sedang terjadi musim panas sedangkan pada belahan bumi selatan terjadi musim dingin
IV. BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI
bulan merupakan satelit sekaligus benda
angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar
yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah
revolusi bumi terhadap matahari . Kala revolusi bulan adalah 27 1/3 hari.waktu
ini disebut satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu
sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama selang
waktu antara dua bulan purnama adalah 29 hari. Waktu ini disebut satu bulan
sinodis. Bulan sideris dan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.
Selain
berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala
rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga
permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan
berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi
Gerhana Bulan :Gerhana pada bulan terjadi akibat letak bumi yang berada di tengah antara bulan dan matahari. Bulan yang berada di ujung tidak mendapat sinar matahari sehingga tidak dapat memantulkan sinar rembulan ke bumi. Bulan seolah-olah menghilang sementara ditelan raksasa, lalu muncul kembali sesaat setelah menghilang.
Fase-Fase Bulan :
1. Fase Bulan Baru (bulan tidak nampak)
2. Kuatrir Pertama 7 3/8 hari (bulan sabit)
3. Bulan Purnama 14 3/4 hari (bulan penuh)
4. Kuartir Ketiga 22 1/8 hari (bulan sabit)
5. Kuartir ke empat 28 1/2 hari (menjadi bulan baru)
Hallo gan :) Ada artikel menarik di blog ane, sebenernya ini tugas akhir untuk sekolah ane. butuh banget bantuan, walaupun hanya sebuah komentar di postingan blog ane hehe
ReplyDelete>> http://dhealafitri.blogspot.com/2014/05/aplikasi-sederhana-excel-2010.html
Makasih banget ya gan kalau bisa ngasih komentarnya disana :) akan sangat membantu sekali, karna tujuan dari tugas ini adalah mendapat respon dari paraa pembacanya =D